Belajar dari seekor ulat ..


Bagi penggemar tanaman atau yang memiliki hobi berkebun, seringkali menemukan serangga yang menjengkelkan, dimana dedaunan muda yang tumbuh segar menjadi tak beraturan dan bolong-bolong bahkan habis dan tinggal tangkainya saja. Ternyata setelah kita perhatikan ada serangga yang biasanya berwarna hijau, sehijau dedaunan untuk kamuflase, serangga itu adalah ulat.
Ulat adalah salah satu serangga yang sangat rakus dalam melahap hijuaunya dedaunan tanaman yang kita sayangi.Rasa marah akan muncul jika melihat tanaman yang kita rawat telah habis daun-daunnya, bahkan hanya tinggal ranting-rantingnya saja.Dibalik kekesalan dan rasa marah pernahkan kita mencoba untuk melihat atau sedikit tertegun mengernyitkan dahi atas ulah sang ulat tersebut atau sebaliknya kita membunuhnya untuk melampiaskan kekesalan hati .. setega itukah ? Hasil yang diakibatkan oleh sang ulat memang sangat mengesankan bila dibandingkan dengan wujud ulat yang lemah dan lunak tubuhnya. Melihat dari akibat yang dihasilkan maka dapat kita katakan bahwa karakter ulat adalah pekerja keras dalam menggunduli dedaunan tanaman kita,seakan-akan mereka seperti dikejar deadline dan harus buru-buru untuk menyelesaikan sebuah proyek.  Hasilnya sangat mengesankan sekali buat kita, yaitu tanaman yang gundul dalam waktu yang relatif singkat dan sekali lagi sungguh mengesankan ..
Dalam menjalani misinya sang ulat tidak membiarkan sedikit waktu terbuang, sang ulat baru berhenti ketika sampai pada saat yang ditentukan dimana ia harus berhenti makan untuk menuju kedalam kondisi puasa yang keras .Puasa yang sangat keras tanpa makan tanpa minum sama sekali, dalam lingkupan kepompong yang sempit dan gelap.

Pada masa kepompong ini terjadi sebuah peristiwa yang sangat menakjubkan, masa dimana terjadi transformasi dari seekkor ulat yang menjijikkkan menjadi kupu-kupu yang elok dan indahnya dikagumi manusia.Sang kupu-kupu yang terlahir seakan-akan menjadi makhluk baru dan sama sekali berubah.Haruskah kita membiarkan begitu saja sebuh peristiwa yang sangat indah dan mengesankan ini, tentu tidak.Sebenarnya kita patut malu bila melihat tabiat ulat yang pekerja keras.Ulat seakan tak mempunyai waktu yang terluang dan terbuang sedikitpun.Waktu yang tersedia adalah waktu yang sangat berharga bagi ulat untuk menggemukkan badan sebagai persiapan menuju sebuah keadaan dimana diperlukan energi yang besar yaitu masa kepompong, seakan dikejar-kejar oleh deadline sehingga sang ulat tak pernah beristirahat sejenakpun untuk terus melahap dedaunan.
Berpacunya sang ulat dengan waktu ternyata disebabkan sang ulat telah mempunyai sebuah tujuan yang sangat jernih dan jelas yaitu mengumpulkan semu potensi yang ada untuk menghadapi satu saat yang sangat kritis yaitu masa kepompong dimana pada masa kepompong tersebut dibutuhkan persiapan yang prima.Datangnya masa kepompong adalah sebuah keniscayaan, maka sang ulat mempersiapkan dengan kerja keras untuk menghdapinya.Ada hal yang cukup unik pada proses kepompong menjadi kupu=kupu.Ketika seekor kepompong ulat yang sedang berjuang keluar melalui lubang kecil dan kita memutuskan untuk membantunya, kupou-kupu tersebut memang keluar dengan mudahnya. 

Namun, dia akan keluar dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu akan menghabiskan sisa hidupnya merangkak dan tidak pernah bisa terbang yang akhirnya mati ..Sebaliknya perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil secara alamiah justru memaksa cairan tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayapnya, sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Dari sana kita belajar bahwa perjuangan adalah hal yang kita perlukan dalam hidup.Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita .. Kita tidak mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu..Kita mungkin tidak pernah dapat terbang ...

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment